Minggu, 04 Maret 2012

Minggu, 22 Januari 2012

Akibat Negatif Chating


Akibat Negatif Chating
Karya : Syekh Nabil `awadhi

tentang-pernikahan.com - Dikisahkan seorang pemuda saleh, Sidiq menikah dengan seorang wanita solehah, Anisah. Mereka berdua berasal dari keluarga agamis, terpandang dan mulia. Kedua belah pihak merasa sangat berbahagia dan bersyukur kepada Allah SWt. karena telah dikaruniai pasangan yang sesuai dan cocok dengan hati. Hari-hari yang mereka jalani penuh dengan keceriaan dan kemesraan.

Sidiq kesehariannya bekerja diluar rumah. Ia berangkat pada pagi hari dan pulang pada sore hari. Anisah tinggal dirumah sendirian. Untuk menghibur hati sang istri dan teman dikala kesepian Sidiq membelikan Anisah komputer. Komputer tersebut diletakkan didalam kamar dan disambungkan padanya internet. Awalnya Anisah tidak tahu apa-apa tentang komputer. Sidiqlah yang mengajarkan cara penggunaan komputer. Hingga pada akhirnya Anisah sudah biasa menggunakan komputer sendiri dengan baik.

Sehabis menyelesaikan pekerjaan rumah, Anisah memanfaatkan waktunya didepan komputer, mengakses berita dan mengikuti perkembangan dunia Islam. Waktu pun terus berjalan dan kehidupan mereka tetap harmonis dan tentram. Sehingga sampai pada suatu hari, Anisah masuk ruang chating dan disanalah ia mulai berkenalan dengan banyak orang. Awalnya hanya tanya jawab tentang nama, tempat tinggal, sehingga karena sudah keasyikan pembicaraan menjadi panjang dan lebar. Telah banyak teman dan kenalan Anisah di ruang chating. Dan setiap hari sehabis pekerjaan rumah, Anisah lebih banyak menghabiskan waktunya untuk chating.

Hingga pada suatu ketika, Anisah berkenalan dengan seorang pemuda di ruang chating, namanya Fatih. Chating mereka lakukan dengan menggunakan kamera. Sehingga diantara mereka saling melihat. Awalnya pembicaran mereka hanya berkisar tanya nama, tempat tinggal dan lainnya. Namun chating ini terus berlangsung setiap hari. Sehingga timbullah rasa suka dihati Fatih pada Anisah. Ia mulai bermanis kata dan merayu. Fatih mulai berkata-kata yang membuat tersentuh hati Anisah. Setan pun tak tinggal diam. Membisikkan kedalam hati Anisah hal-hal yang tidak baik. Anisah berusaha untuk menolak dan melawannya. Namun karena mereka chating setiap hari, dengan saling melihat, akhirnya sedikit demi sedikit timbullah dihati Anisah perasaan suka pada Fatih. Sebenarnya Fatih menyukai Anisah hanya karena kecantikan wajahnya saja, rasa suka yang berlandaskan pada hasrat nafsu. Dan akhirnya Anisah juga terpedaya dengan kata-kata dan ketampanan Fatih yang menjadi teman chatingnya setiap hari tersebut.

Chating itupun terus berlangsung. Dan Sidiq tidak menaruh curiga pada Anisah. Karena ia sangat percaya pada Anisah. Dan Anisah pun sangat pandai menyimpan rahasia. Namun sesuatu yang busuk bagaimanapun pintar menyimpan akan ketahuan juga baunya. Akhirnya Sidiq mulai curiga dengan gelagat Anisah, sehingga setelah ia selidiki akhirnya ia mengetahui bahwa Anisah telah menjalin hubungan gelap dengan seorang pemuda di ruang chating. Fatih sangat marah dan akhirnya ia menjual komputer tersebut. Dan memperingatkan Anisah untuk segera bertobat pada Allah Swt. dan meninggalkan pemuda tersebut. Anisah pun mengakui kesalahannya.

Namun, karena hati telah diberikan pada syetan dan hawa nafsu selama ini, Anisah merasa masih sulit menghilangkan bayangan Fatih dari pikirannya. Hatinya telah terpaut pada Fatih. Sehingga tanpa diketahui oleh Sidiq, Anisah menghubungi Fatih lewat telpon. Ia menceritakan apa yang terjadi dengan dirinya pada Fatih dan tentang perasaannya pada Fatih. Rupanya Fatih telah berhasil menjaring mangsanya. Iapun memanfaatkan kesempatan tersebut, ia mulai merayu dan menggombal. Ia berkata,

"Kalau kamu menyukai dan mencintai saya, tinggalkanlah suamimu! Minta cerailah darinya! Saya akan datang untuk melamarmu dan kamu akan hidup tentram dan bahagia dengan saya.”

Anisah yang telah goyah dan lemah imannya ini mulai terpedaya dengan bujuk rayu dan janji-janji Fatih. Ia telah dipengaruhi oleh syetan dan nafsu, ia lebih memilih Fatih dari pada suaminya. Anisah tidak sadar bahwa syetan dan nafsu sedang menipunya dan ingin menghancurkan dirinya dan kehidupan rumah tangganya.

Akhirnya, Anisah minta cerai pada Sidiq. Dan terjadilah perceraian yang tidak diharapkan tersebut. Anisah pulang kerumah orang tuanya. Keluarganya sangat menyesalkan perceraian tersebut. Dan mulailah Anisah berhubungan dengan Fatih. Fatih sering datang kerumah Anisah dan terkadang mengajaknya keluar rumah, dengan mobil mewah yang dimiliki Fatih.

Hari dan minggu terus berganti, namun Fatih belum juga melamar Anisah. Mereka masih menjalani pacaran. Sampai pada suatu malam, Fatih mengajak Anisah menginap di sebuah hotel dan pada malam itu terjadilah perselingkuhan, terjadilah hubungan yang diharamkan oleh Allah Swt., mereka berzina. Mereka telah dikuasai oleh hasrat nafsu dan syetan.

Hari dan bulan terus berganti, tapi Fatih belum juga datang untuk melamar Anisah. Anisah sangat gelisah dan tidak bisa tenang, ia selalu diberi janji yang tak pasti. Dan sampai pada suatu hari Fatih berkata pada Anisah,

" Wahai wanita yang hina, apakah engkau mengira aku akan menikah dengan wanita seperti dirimu, tidak akan pernah! Aku tidak akan mau menikah dengan wanita murahan seperti dirimu. Engkau tidak lagi berharga, engkau adalah wanita kotor dan hina, engkau tidak layak menikah dengan pemuda terpandang seperti diriku. Aku yakin, kalau sekali sudah berkhianat, kelak engkau berkhianat lagi. Kalaupun engkau kunikahi, kelak bila engkau bertemu pemuda yang lebih ganteng dan lebih kaya dariku pasti engkau akan meninggalkan diriku, sebagaimana engkau telah meninggalkan suami mu yang baik-baik itu. Dan aku tidak mau hal itu terjadi pada diriku, sekarang pergi engkau dari sisiku! Jangan temui aku lagi, aku tidak mau lagi melihat mukamu, aku sudah muak dengan dirimu."

Anisah pun berlalu pergi dengan membawa luka mendalam di hatinya. Hidupnya telah hancur. Masa depannya telah gelap. Ia telah salah selama ini menilai. Ia telah tertipu dan terpedaya. Penyesalan tidak ada lagi gunanya. Kembali pada suami yang pertama, tak akan mungkin suaminya mau menerima dengan keadaan dirinya saat ini, kembali pada keluarganya, ia merasa malu, ia tidak tahu harus melangkah kemana dan mengadu pada siapa. Hanya kepada Allah Swt. Mengadukan segala kelukaan dan kesalahan yang dilakukan selama ini. Anisah telah menyadari kekeliruannya dan sangat menyesal atas apa yang telah ia lakukan. Tapi, semuanya sudah terlambat.

* * *

Kisah diatas telah memberi kita pelajaran berharga, pelajaran yang sangat berguna dalam kehidupan kita. Bagaimanapun baik dan solehnya seseorang namun ia tidak akan bisa selamat dan bisa memelihara dirinya jikalau ia sendiri telah memberikan dirinya untuk di belenggu syetan dan hawa nafsu. Kisah diatas hanya satu dari puluhan dan bahkan lebih, dari kisah-kisah yang pernah terjadi. Betapa sering hubungan rumah tangga retak dan pecah karena tidak terkontrolnya dan terjaganya interaksi dengan lawan jenis.

Semoga menjadi bahan renungan dan pelajaran bagi kita semua, insya Allah.



Wassalam,

Cairo, 2008

(Sumber : Ceramah Syekh Nabil `Awadhi, dengan judul : Qishashun Wa `Ibarun )

Arif Salman

Selasa, 20 September 2011

PERAN SANTRI DAN PROBLEMATIKA DI MASA KINI




          Dimasa ini kita hidup dimasa perkembangan ilmu pengetahuan  dan teknologi. Dengan adanya teknologi yang cangih, manusia dapat melihat secara langsung peristiwa-peristiwa yang terjadi diluar negeri melalui layar televisi, misalkan kita dapat menyaksikan pertandingan sepak bola di Inggris, serta melihat jalannya sholat terawih di masjidil haram cuman dari rumah. Ini semua merupakan bentuk kemajuan dibidang teknologi.
Disamping itu kita juga bisa melihat penayangan- penayangan yang buruk dan tercela yang dapat merusak moral dan akhlak kita itu semua dari sebagian siaran televisi. Ini merupakan musibah dan kerusakan yang besar dalam pendidikan akhlak, dan tidak diragukan lagi bahwa hal ini sangat berpengaruh terhadap tingkah laku dan pendidikan kita. Kita sebagai santri haruslah bisa memberikan benteng yang kokoh sehingga bisa menangkis dari tingkah laku yang rusak dengan membekali aqidah yang lurus dan pendidikan yang islami.

TA'LIM MUTA'ALIM; Kitab para pencari Ilmu



Kitab TA'LIM MUTA'ALIM, yang disusun dan di karang oleh Syekh Az-Zarnuji, merupaka kitab dan acuhan sekaligus bimbingan bagi seorang penuntut ilmu agar mendapatkan ilmu yang bermamfaat bagi dirinya pada khusussnya dan masyarakat pada umumnya.
Dalam kitab ini terdapat banyak sekali petunjuk – petunjuk bagi seorang penuntut ilmu, seperti halnya memilih guru dan teman yang akan di jadikan seorang guru dan teman untuk berdiskusi dan mencari solusi dalam permasalahan yang ada dalam masyarakat, cara memuliakan ilmu dan shohibul ilmi dan masih banyak hal – hal yang berhubungan tentang hak dan kewajiban penuntut ilmu.

Kamis, 21 Juli 2011

APAKAH HADIS-HADIS KEDOKTERAN ADALAH WAHYU?

APAKAH HADIS-HADIS KEDOKTERAN ADALAH WAHYU?

oleh: Ag. H. Zakky Mubarrok

Abstrak

Kajian ini menerangkan mengenai beberapa hadits Nabi SAW yang berkaitan dengan kedokteran, makalah ini juga memaparkan beberapa pendapat beserta argumennya. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa hadits-hadits kedokteran adalah wahyu dari Allah, hal tersebut dapat dibuktikan dengan dua argument. Pertama, bahwa dalam hadits-hadits tersebut tidak ditemukan kesalahan yang bertentangan dengan kajian ilmiah moderen tidak seperti teori kedokteran pada zaman nabi saw yang banyak bertentangan dengan kajian ilmiah, hal ini menunjukkan bahwa hadits-hadits tersebut tidak timbul dari budaya masyarakat pada masa itu. Kedua, dalam hadits-hadits Nabi yang berkaitan dengan kedokteran telah mendahului kajian-kajian medis modern dengan berbagai bentuknya, seperti penciptaan manusia, pencegahan penyakit dan pengobatan. Oleh itu, tidak mungkin semuanya itu adalah bersifat kebetulan dan dapat dipastikan bahwa hadits-hadits tersebut adalah wahyu dari Allah SWT.

Sabtu, 05 Maret 2011

MENGENAL SOSOK WANITA SALEHAH

MENGENAL SOSOK WANITA SALEHAH 
By: Ust. M. Ma'shum

Mendengar nama bidadari tentu yang ada dalam bayangan kita adalah wanita cantik,dan lembut serta menawan dan kisah ini hanya ada dalam dongeng sebelum tidur. Sesungguhnya bidadari itu ada, seperti yang dikisahkan oleh Ibnu Qayyim Al jauziyyah dalam bukunya “Tamasya Kesurga, dimana dalam buku itu dikatakan bidadari2 itu adalah waninta suci yang menyenangkan bila di pandang mata,menyejukkan jika dilihat dan menentramkan setiap pemiliknya,wajahnya cantik jelita,kulitnya halus mulus,akhlaknya baik dan perawan kaya akan cinta dan umurnya sebaya.
 Sungguh satu gambaran yang sempurna dari seorang berjenis wanita yang menjadi bidadari surga. Dan akan timbul pertanyaan dihati siapakah yang mendapatkan bidadari itu ? jawabnya ialah yang mendapatkan bidadari surga adalah orang2 yang syahid karena berjihad di jalan Allah,orang2 yang tulus ikhlas membela agama Allah. Sebagian orang yang berpikir atau khususnya kaum adam,tentu akan bertanya kapan dapat bertemu dengan bidadari2 itu ? apakah bidadari2 itu bisa di miliki ? atau adakah sedikit di antara mereka mendiami bumi sekarang ini ? Sesungguhnya bidadari2 itu sudah turun kebumi semenjak islam bangkit di bumi.Bidadari itu menghias diri setiap hari,berwujud manusia yang berhati lembut,menyenangkan di pandang mata,meyejukkan dilihat,menentramkan hati setiap pemiliknya,dan dia adalah wanita salehah yang menjaga kesucian dirinya. Akan timbul lagi pertanyaan seperti apakah bidadari bumi itu ? Bisakah kita mengikuti langkahnya? Apakah dia anak ? adik? atau ponakan perempuan atau apakah dia ibu kita ,apakah dia juga kita sendiri ? atau semua ini hanya angan2 yang bisa di realisasikan ,tapi syeitan menahan.

AL-QURAN DAN HAK-HAK WANITA


AL-QURAN DAN HAK-HAK WANITA
Oleh:
AHMAD ZAKI MUBAROK
 dimuat dalam Majalah ATTAHLIYAH HIIMATI Edisi IV.

ABSTRAK

Kini berbagai tuduhan dilemparkan kepada umat Islam diantaranya ialah isu teroris dan pencabulan hak asasi manusia terutama kepada golongan wanita. Isu ini begitu hebat dilontarkan oleh musuh-musuh Islam. Islam sebenarnya adalah agama adil yang memperhatikan semua hak umatnya. Oleh itu tulisan ini akan mencoba menjelaskan tentang pandangan Islam yang sebenarnya terhadap hak-hak wanita seperti mana yang terkandung dalam al-Quran. Penulis akan mencoba menyenaraikan hak-hak tertentu golongan wanita berdasarkan kepada al-Quran, di samping penjelasan mengenai beberapa keraguan mengenai hak-hak wanita yang ditimbulkan oleh musuh-musuh Islam. Dengan tulisan ini diharapkan dapat menjawap beberapa isu-isu negatif yang melanda umat Islam pada masa sekarang. Isu ini berkait rapat dengan keadilan Islam yang memerlukan penjelasan yang teratur dan lengkap bagi melangsungkan kewujudan umat Islam yang bukan saja dihormati tetapi juga mempunyai tahap keimanan yang tinggi.