Tahun 2010 ini adalah tahun yang sangat fenomenal, saat tahun baru kemari tapat pada malam jum’at telah disambut dengan gerhaa Bulan, dan setengah Bulan setelahnya tepatnya tanggal 15 januari diperirakan akan ada gerhana Matahari. Yang semuanya tersebut jatuh pada hari jum’at.
Menurut hitungan, gerhana yang terjadi pada besuk jum’ah dari Indonesia hanya akan tampak sebagian (persial) tidak total, karena posisi Matahari hanya akan meliwati Afrika timur dan india selatan. Dan untuk daerah Sarang dan sekitarnya gerhana Matahari ini akan tejadi mulai pukul 14:39 – 15:42 WIB, tapi dipredekskan tidak dapat terlihan karena tertutup mendung.
Gerhana Bulan atau Matahari menurut para Astronom adalah fenomena yang sudah biasa terjadi, yaitu gerhana Bulan erjadi ketika posisi bumi berada diantara Matahari dan Bulan, sehingga menutupi sinar Matahari yang dipentulkan oleh Bulan. Dan sebab terjadinya gerhana Matahari, jika posisi Bulan tepat berada diantara bumi dan Matahari, efeknya menutupi sebagian hingga sepenuhnya cahaya Matahari yang menuju bumi, walaupun ukuran Bulan relatif kecil jika dibandingkan dengan bami dan Matahari, tapi bayangannya sangatlah besar.
Banyak yang mengaitkan adanya gerhana baik matahari atau bulan dengan banyaknya musibah atau kematian seorang tokoh. Namun hal ini sudang ditolak oleh Nabi Muhammad SAW, seorang Nabi yang membawa kebenaran. Beliau menolakanggapan orang-orang jahiliyah yang menganggap adanya gerhana sebagai rasa duka langit tentang kematiaan seseorang. Beliau bersabda:
إن الشمس والقمر آيتان من آيات الله ، لا ينكسفان لموت أحد ولا لحياته، فإذا رأيتم ذلك، فصلوا وادعوا، حتى ينكشف ما بكم
Matahari dan Bulan adalah dua dari beberapa Ayat (bukti kebesaran) Allah, keduanya tidak gerhana karena kematian seseorang atau hidinya. Maka ketika kelian melihat itu 9terjadi gerhana) maka sholat dan berdo’alah kalian semua sehingga kembali normal.
Ketika terjadi fenomena alam atau kejadia-kejadian yang aneh pasti didalamnya terdapat hikmah dari Allah SWT yang rahasia dan sebab-sebab yang tampak. Dan jika kita mau memiirkannya maka akan bertambah imam kita dan kita akan lebih yakin denga kekuasaan Allah dan kebasaranNya.
Berarti, gerhana adalah moment untuk merenungkan kembali tanda kemahabesaran Allah SWT penguasa dan pemelihara langin dan bumi yang tak pernah lena. Oleh itu Islam memberi makna kehadiran gerhana dengan disunahkan Sholat sendirian atau berjamaah di masjid-masjid, mushola atau rumah.
Disunahkan Sholat
Dalam Islam, ketika terjadi gerhana baik Bulan atau matahri di sunahkan untuk melakukan sholat Sunah. Kesunahan ini di ambil dari sabda Nabi Muhammad SAW:
إن الشمس والقمر آيتان من آيات الله ، لا ينكسفان لموت أحد ولا لحياته، فإذا رأيتم ذلك، فصلوا وادعوا، حتى ينكشف ما بكم
Matahari dan Bulan adalah dua dari beberapa Ayat (bukti kebesaran) Allah, keduanya tidak gerhana karena kematian seseorang atau hidinya. Maka ketika kelian melihat itu 9terjadi gerhana) maka sholat dan berdo’alah kalian semua sehingga kembali normal.
Dalam Hadits tersabut terdapat perintah melakukan sholat dan berdo’a. dalam perintah tersebut idak sampai mewajibkan kerana sebuah hadits yang menjelaskan bahwa kewajiban Sholat hanya 5 waktu saja.
Tata cara sholat kusuf:
Kesunahan sholat khusuf dilakukan pada waktu Matahari sedang gerhana sampi kondisi normal kembali atau pada waktu Bulan sedang gerhana sampai kondisi normal atau terbitnya Matahari. Dan Sholat kusuf ini dapat dilakukan dengan tiga cara:
Pertama: dengan melakukan sholat dua rakaat biasa seperti dalam sholat shubuh dengan tanpa memanjangkan.
Kedua: sholat dua rakaat dengan menambahi berdiri dan ruku’ dalam tiap rakaatnya. Maka setiap rakaat terdapat dua berdiri (untuk membaca) dan dua ruku’.dan wajib membaca surat al-Fatihah dalam setiap berdiri. Tapi dengan tanpa memanjangkan.
Ketiga: model ini adalah yang paling sempurna dalam melaksanakan Sholat Kusuf, yaitu dengan sholat dua rokaat seperti cara yang kedua tapi dengan memanjangkan berdiri dengan bacaan dan memanjangkan ruku’ dengan bacaan tasbih. Cara seperti ini sesuai dengan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad dalam sebuah Hadts yang diriwayatkan oleh Sayyidah ‘Aisyah RA:
عن عائشة رضي الله عنها: أنها قالت: خسفت الشمس على عهد رسول الله صلى الله عليه وسلم فصلى رسول الله صلى الله عليه وسلم بالناس فأطال القيام ثم ركع فأطال الركوع ثم قام فأطال القيام - وهو دون القيام الأول - ثم ركع فأطال الركوع - وهو دون الركوع الأول - ثم سجد فأطال السجود ثم فعل في الركعة الأخرى مثل ما فعل في الركعة الأولى ثم انصرف وقد تجلت الشمس فخطب الناس فحمد الله وأثنى عليه ثم قال: "إن الشمس والقمر آيتان من آيات الله لا يخسفان لموت أحد ولا لحياته فإذا رأيتم ذلك فادعوا الله وكبروا وصلوا وتصدقوا", ثم قال: "يا أمة محمد والله ما من أحد أغير من الله أن يزني عبده أو تزني أمته يا أمة محمد والله لا تعلمون ما أعلم لضحكتم قليلا ولبكيتم كثيرا"وفي لفظ: "فاستكمل أربع ركعات وأربع سجدات"
Lalu seberapa panjang bacaan ini?
Dalam panjangnya bacaan dalam tiap berdiri berbeda-beda, berdiri yang pertama lebih panjang dari setelahnya dan dengan kira-kira:
1. berdiri pertama pada rokaat yang pertama dengan membaca surat al_baqoroh atau kadarnya.
2. Berdiri yang kedua pada rakaat yang petama dengan menbaca surat Ali Imron atau kadarnya.
3. Berdiri yang pertama pada rakaat yang kedua dengan membaca surat an-Nisa’ atau kadarnya.
4. Berdiri yang kedua pada rakaat yang kedua dengan membaca surat al-Maidah atau kadarnya.
Begitu juga pada ruku’ dan sujud yaitu:
1. ruku’ atau sujud yang pertama pada rakaat pertama membaca tasbih 100 kali
2. ruku’ atau sujud yang kedua pada rakaat petama membaca tasbih 80 kali.
3. ruku’ atau sujud yang pertama pada rakaat kedua membaca tasbih 70 kali
4. ruku’ atau sujud yang kedua pada rakaat kedua membaca tasbih 50 kali
dan rukun dan syaratnya sama dengan sholat-sholat yang lain.
Karena dilakukan pada malam hari, maka bagi Imam sholat gerhana Bulan disunahkan untuk membaca dengan keras, berbeda dengan dengan gerhana Matahari, maka Imam membaca dengan pelan.
Dan setelah sholat ini di sunah kan Khothbah seperti khothbah juma’ah dengan tema mengajak untuk berbuat baik seperti bertaubat, shodaqoh dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar