OLEH-OLEH SYEKHINA NAJIH MAIMOEN
DARI SYIRIA DAN PALESTINA
Jum’ah 05 Rojab 1431 H.
Selama dekitar 20 hari, beliau Syeh Muhammad Najih Maimoen menjalankan Umrah dan pejalanan di beberapa negara Islam di timur tengah, dan pada hari Ahad kemarin beliau telah kembali ke Sarang. Dan pada malam jum’ah ini, beliau berbagi cerita dan Ilmu yang telah beliau dapatkan selama dalam perjalan yang banyak sekali bertemu dengan Ulama’ Ulama International, sekaligus memberi wejangan para santri PP. Al Anwar, yang bertempat di Mushlola PP Al Anwar. Dan tulisan ini, sedikit merangkum apa yang telah beliau utarakan sesuai kadar kefahaman penulis.
Dalam mengawali pembahasan, beliau mencuplik dari kitab Syeh Romadlon al Bouthi, ulama terkenal deri Syiria, pengarang beberapa kitab temasuknya adalah Fiqh Siroh. Beliau menyadur sebuah ayat al Quran:
فَلْيَنْظُرِ الْإِنْسَانُ إِلَى طَعَامِهِ (24) أَنَّا صَبَبْنَا الْمَاءَ صَبًّا (25) ثُمَّ شَقَقْنَا الْأَرْضَ شَقًّا (26) فَأَنْبَتْنَا فِيهَا حَبًّا (27) وَعِنَبًا وَقَضْبًا (28) وَزَيْتُونًا وَنَخْلًا (29) وَحَدَائِقَ غُلْبًا (30) وَفَاكِهَةً وَأَبًّا (31) مَتَاعًا لَكُمْ وَلِأَنْعَامِكُمْ [عبس : 24 – 32]
Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya. Sesungguhnya kami benar-benar Telah mencurahkan air (dari langit), Kemudian kami belah bumi dengan sebaik-baiknya, Lalu kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu, Anggur dan sayur-sayuran, Zaitun dan kurma, Kebun-kebun (yang) lebat, Dan buah-buahan serta rumput-rumputan, Untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu.
Menurut Syeh Romdlon. Ayat di atas mengisyaratkan bahwa termasuk pendidikan yang istimewa dalam al Quran adalah al Itsaroh al wujdaniyah atau pembangkitan perasaan manusia untuk memikirkan apa yang ada di sekeliling kita.
Dalam ayat di atas Allah mengajak kita tentang sebauh makanan, bagaimana proses makanan itu sehingga dapat kita ni’mati, walaupun dunia modern mengajak kita untuk memikir teknologi dan perkembangannya.
Dan makanan ini adalah sebuah ni’mat yang telah di berikan oleh Allah kepada kita, dan tentuya kita akan ditanya akan ni’mat itu, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW:
لا تزول قدما عبد يوم القيامة حتى يسأل عن أربع : عن عمره فيما أفناه ، وعن جسده فيما أبلاه ، وعن علمه ما عمل فيه ، وعن ماله من أين كسبه وفيما أنفقه ' . رواه الترمذي
Tidak akan terpeleset kedua kaki hamba pada hari kiayam dehingga ia ditanya tentang empat perkara: tentang umurnya bagaimana ia menghabiskan, tentang jasadnya bagaimana ia merusaknya, tentang ilmunya seberapa ia mengamalkan dan tentang hartang dari mana ia memperolah dan menginfakkan. (HR. Turmudzi).
Apalagi ni’mat sehat, sebuah nu’mat yang sering di lupakan oleh menusia, debagaimana sabda Nabi Muhammad SAW:
نِعْمتان مغبونٌ فيهما كثيرٌ من الناس : الفراغ والصحة
Dua ni’mat yang banyak orang melupakannya, yaitu sehat dan kesempatan.
Dan masih banyak lagi dalam al Quran yang mengajak kita untuk memikirkan apa yang ada di sekitar kita atau cerita-cerita umat terdahulu sebagaimana cerita negara Saba’.
Intinya beliau mengajak kita untuk selalu belajar Ilmu agama dengan menggunakan Sistim ulama Salaf dan menggunakan kitab-kitab mereka yang di karang dengan keikhladan yang tidak bisa di ukur dengan apapun. Dan beliua yakin, jika sistem salaf yang di jadikan landasan, walaupun ditambahi dengan wacana kitab-kitab baru, atau kitab karang ulama selain Syafi’iyah maka tidak akan bahaya dan bahkan akan menjadikan lebih Indah.
Beliau mengatakan bahwa, Syeh Romdlon al Baouthi adalah ulama yang bermazhab Syafi’iyah sampai sekarang, bahkan Syeh Romdlon karna berpegang teguh terhadap madzhabnya, beliau melakukan I’adah Sholat Jum’ah karena hawatir tidak Shah karena terjadi beberapa jumatan dalam satu desa. Syeh Romdlon juga merupakan pribadi yang sangat wira’I dan juga zuhud, tapi beliau sanggup hidub di tengah-tengah komunitas modern.
Beliau juga menuturkan, bagaimana kondisi Paledtina bisa seperti saat ini, itu semua karena penduduk Palestina telah telah meninggalkan Baroh Salaf, dengan melkukan aktifitas modern dan meninggalkan kitab-kitab salaf, hal itu bermula saat mu’tam Islam sedunia yang dilakukan di Palestina, yang di pimpin oleh orang Syi’ah yeg berusaha menggabungkan antara Syi’ah dan Sunni, padahal jelas, bahwa keduanya tidak mungkin untuk di gambungan karena perbedaan yang ada sangat mendasar.
Kemudian beliau menyebutkan sebuah Hadits:
لا إيمان لمن لا أمانة له ، ولا دين لمن لا عهد له
Tidak ada iman bagi yang tidam mempunyai shifat amanah, dan tidak ada agama bagi orang yang tidak memegang janji.
Dengan Hadits tersebut, beliau mengajak para santri untuk selalu berpegang dengan ilmu salaf, karena selain membawa berkah juga sebagai I’tiqod kita.
Dan kita harus menyeimbangkan antara Ilmu Fiqh dan Ilmu tadhowuf, serta mempelajari juga Ilmu Hadits Nabi sebagai sumber Hukum yang kedua, untuk mewujudkan pendidikan terpadu, sebagaiman Firman Allah SWT:
وَمَنْ يُؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ أُوتِيَ خَيْرًا كَثِيرًا [البقرة : 269]
dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar Telah dianugerahi karunia yang banyak.
Dan inilah sedikit yang bisa kami rangkum dalam Mauidloh KH. Muhammad Najih Maimoen pada malam jumah setelah kerawuhan beliau dari berkunjung di beberapa negara Islam. Dan dari kami mohon koreksi jika ada kesalahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar