Minggu, 21 November 2010

NASIB SALAFUSSHOLEH DIANTARA MEREBAKNYA DUNIA GLOBALISASI


NASIB SALAFUSSHOLEH DIANTARA MEREBAKNYA DUNIA GLOBALISASI

Oleh : Ustadz Ahmad Fuad


المحافظة على القديـــم الصالح والأخذ بالجديد الاصلاح
Menjaga norma-norma Salafus Sholih, mengambil kebaikan yang baru, jalan-jalan yang ditempuh oleh ulama' islam dari tipu daya musuh islam dalam menyelematkan sunnah Rosul.
            Kita harus bersyukur kepada Allah SWT atas usaha perjuangan ulama' muslim masa lalu untuk kemaslahatan generasi di masa rosul masih hidup. Para sahabat selalu mencurahkan tenaga dan waktunya untuk mengabadikan ayat-ayat Al-qur'an di atas apapun yang mungkin dipergunakan. Dan mereka selalu meminta petunjuk dari bimbingan Nabi SAW dalam menafsirkan dan melaksanakan ketentuan-ketentuan dalam Al-qur'an.
            Para sahabat slalu sibuk mensyiarkan Al-qur'an begitu juga dimasa dua khalifah Abu Bakar dan Umar bin Khattab, mereka mendapat anjuran agar mengutamakan Al-qur'an dalam rangka untuk mensukseskan penyiaran Al-qur'an, sebagai dasar syari'at pertama, karena mengingat masyarakat pada saat itu seluruhnya belum mengenal Al-qur'an.
            Sesampai Utsman bin Affan menjadi khalifah, para sahabat kecil dan Tabi'in mulai meneruh perhatian serius dalam mencari dan mengumpulkan Al-hadits dari para sahabat besar yang jumlahnya tambah kurang banyak mereka yang menghabiskan waktu, tenaga, harta, untuk merantau mengunjungi tempat-tempat kediaman para sahabat untuk mengkaji beberapa hadits.
            Ulama'-ulama' generasi terus berusaha menjaga, memelihara, demi mensyiarkan ajaran-ajaran rosul, seperti yang kita kenal Imam Malik bin Anas yang lahir pada tahun 93 H. setelah menunggu dalam rahim ibunya selama tiga tahun beliau sebagai seorang muhadits yang selalu menghormati dan menjunjung tinggi hadits rosul terkenal dengan karyanya Al-Muatho' disusul Imam Bukhari yang dilahirkan setelah sholat Jum'at pada tanggal 13 Syawwal 194 H. (810 M.) wafat di malam sabtu selesai sholat Isya' tepat pada malam Idul Fitri 252 H. (870M.).
 seorang Muhadditsin yang jarang tanda tangannya sangat Waro' jarang makan sering membaca Al-qur'an siang malam terkenal dengan karyanya Jami'us Shohih. Banyak juga Imam Muslim, Imam abu Daud, Imam Turmudzi, Imam Nasai, Imam Ibnu Majjah, Imam-imam madzhab, mereka terus mengembangkan kemajuan islam dengan modal dasar jiwa yang bersih, keimanan yang kuat kesehariannya dipenuhi oleh ilmu konsekuen dengan ilmunya (Zuhdan, Waro'an, Yuhibbu Al-Tadhoir) mereka dapat mempengaruhi masyarakat untuk semangat melaksanakan agama, berakhlak Mahmudah, menghindari dari akhlak Madzmumah, masyarakat bisa merasakan ada bintang-bintang di sekitarnya yang menaruh perhatian untuk mereka, mereka merasa aman dan nyaman karena petunjuknya sebagaimana sabda rosul :
أَنَا أَمان لأصحابي وأصحابي أمان لأمتي
أصحابي كالنجوم اقتد يتم اهتد يتم
Juga besinar bintang di tanah jawa kakak beradik cucu Rosulullah rojo pendeto dan randen Rahmat putra dari Sayyid Ibrohm Al-Asmoroqondi dengan istri Condro Wulan berusaha mensyiarkan agama islam merubah tanah berdomisili buda hindu menjadi pemukiman islam. Percaya dengan kekuasaan Allah Rahmat menjadikan pondok pesantren di ampel dan pada akhirnya menumbuhkan beberapa ulama'. Diantara muridnya yang cerdas dan mampu mengumpulkan ilmu Syari'at, Thoriqoh, Haqeqot adalah Raden Fattah maka patutlah Raden Fattah ditunjuk sebagai Sultan Islam pemimpin wali songo.
Perjuangan mereka tetep berprinsip risalah Nabi, Risalah Rosul yaitu kemaslahatan umat menjadikan kemaslahatan yang tetap mengacu norma-norma Islam yang telah ditanamkan Al-qu'am dan Al-Hadits yaitu kehidupan dunia sebagai Wasilah (jembatan) menuju kebahagian Akhirat. Dengan menerima ajaran Rosul secara kaffah.
قال تعالى وابتغ فيما اتاك الله الدار الأخرة . (القصص: 77)
Inilah perjuangan ulama'-ulama' dahulu penuh dangan keikhlasan, Tawakal tanpa menengok Imbalan qimatud dunya karena mereka memilih kehidupan bahagia tanpa diiringi kesusahan .
ليس العيش الا الا العيش الأخرة
"Perjuangan dengan prinsip itulah yang kita harapkan seterusnya"…!!!
Dimasa sekarang ini umat Islam khususnya organisasi terbesar NU, yang dulunya getol memperjuangkan ASWAJA (Ahlus sunnah Waljama'ah) kini terasa tinggal kenangan.
            NU sudah terserang fitnah politik, fitnah intelektual, yang disusun secara rapi oleh antek-antek Amerika bahkan mereka adalah putra-putra kyai NU yang cerdas-cerdas tapi anehnya umat Islam tidak merasakan serangan ini berbagai alasan yang digunakan untuk menutupi aksi-aksinya yang paling bahaya dan harus diwaspadai adalah gerakan pemurtadan besar-besaran melalui pendangkalan Aqidah-aqidah dan mengkaburkan ajaran agama Rosul.
            Aksi mereka selalu menggunakan ajaran-ajaran agama yang cenderung mengobar-ngobarkan kemaslahatan ummat, namun arti kemaslahatan mereka bertentangan dengan syariat, mereka mengatakan maslahah adalah : " Sebuah manfa'at untuk kenikmatan atau untuk menolak bahaya di dunia semata. Maslahah hanya sebatas kehidupan dunia dengan mengabaikan Akhirot dan nilai maslahah hanya terbatas pada sisi kesenangan materi saja " Faham inilah yang telah menjalar di umat islam ( warga NU ) yang mengakibatkan mudah tertipu dalam urusan dunia, menjadikan hubbuddunya, menerima serta melakukan riswah  untuk kepentingan sendiri, thoma' dan lain sebagainya.
            Ini semua sebagai bukti umat Islam sedang kerasukan syetan, agama Islam telah ternodai dan dirusak oleh oleh perilaku orang-orang pintar kita.
Ditengah-tengah   masa globalisasi ini seringlah kita ingat dengan dawuhnya Allah SWT :
"Janganlah kamu mengikuti umumnya manusia yang menyesatkan dari jalan Ridho Allah  SWT." Yang mana Allah memerintahkan kepada kita, bahwa kita tidak boleh menggunakan cara hidup orang umum, hidupnya yang tanpa memikirkan ibadah, ilmu, hidup yang hanya mengarah urusan dunia.
            Kita sebagai orang Islam harus bisa hidup dengan memikirkan ibadah artinya ibadah itu melaksanakan perintah dan anjurannya dengan rasa ta'dzim kepadanya, jadi orang Islam wajib mengetahui, mempelajari perintah dan larangan-larangannya agar ibadah yang dilakukan itu  benar-benar sah.
            Kutubussalaf yang dikarang oleh ulama-ulama salaf walau diakhir zaman ini sangat sedikit, jarang orang mempelajari jadi harus bisa menjaga, mempertahankan, menghormati, menjunjung tinggi karena kemuliaannya, kemanfaatannya yang begitu besar untuk keselamatan manusia walau kita sering dikatakan orang asing.
            Memang keasingan ini menyambung rantai-rantai salafiyah " jalan sainnya                                 diakhir zaman sebagai wasilah mendapatkan kebahagiaan dan kenikmatan surga.
بداء الأسلام غريباويسعود غريبا فطوبى للغراباء
واصبر نفسك مع الدين يدعون ربه بالغداوة والعشي يريدون وجهه :الكهف 28
إن لقمان الكريم عليه السلام قال لابنه :يا بني عليك بمحالسة العلماء واسمع كلام الحكماء قال الله يحي القلب لميت بنور الحكمة كما يحي الأرض الميتة بوابل القطر .
مجالس الخير فيهما محالس الخير تدفع للفتن والمحن كل فضل ومنّ.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar