Selasa, 20 September 2011

PERAN SANTRI DAN PROBLEMATIKA DI MASA KINI




          Dimasa ini kita hidup dimasa perkembangan ilmu pengetahuan  dan teknologi. Dengan adanya teknologi yang cangih, manusia dapat melihat secara langsung peristiwa-peristiwa yang terjadi diluar negeri melalui layar televisi, misalkan kita dapat menyaksikan pertandingan sepak bola di Inggris, serta melihat jalannya sholat terawih di masjidil haram cuman dari rumah. Ini semua merupakan bentuk kemajuan dibidang teknologi.
Disamping itu kita juga bisa melihat penayangan- penayangan yang buruk dan tercela yang dapat merusak moral dan akhlak kita itu semua dari sebagian siaran televisi. Ini merupakan musibah dan kerusakan yang besar dalam pendidikan akhlak, dan tidak diragukan lagi bahwa hal ini sangat berpengaruh terhadap tingkah laku dan pendidikan kita. Kita sebagai santri haruslah bisa memberikan benteng yang kokoh sehingga bisa menangkis dari tingkah laku yang rusak dengan membekali aqidah yang lurus dan pendidikan yang islami.
Pendidikan didunia ini, ada yang berbentuk pendidikan moral al-qur'an dan pendidikan moral non al-qur'an. Seorang santri yang bermoralkan al-qur'an selalu berpedoman al-qur'an. Ia mengerti apa yang harus diajarkan. Sehingga ia tidak mengatakan sesuatu kecuali dirinya konsekuen dengan al-qur'an, dalam arti ia telah mengamalkan sebelum mengatakan, kalau tidak maka akan dibenci Allah SWT, seperti dalam firman Allah ;
كبر مقتاعند الله ان تقولوا ما لاتفعلون (الصف :3 )                                                                        
Kesimpulannya menjadi seorang santri sangat berat tanggung jawabnya didunia dan akhirat. Seorang santri yang bermoralkan al-qur'an mengatakan sesuatu setelah menjiwai apa yang dikatakannya sebab ia takut apabila Allah membencinya . sebaliknya ia tak kan takut terhadap celaan dan cercaan orang-orang yang buta al-qur'an . Allah berfirman:
لاتخافون لومة لائم (المائده :51 )                                                                                                                                                                                              
Ini sudah jelas … maka dengan demikian, bagi para santri yang berkelut dengan tanggung jawab dilembaga pendidikan yang mencetak aktivitas-aktivitas islam demi ekspensi dan tegaknya islam. Janganlah gentar dan takut bila suatu ketika lembaga pendidikan disuntik dan dibius dengan fitnah. Tatkala ditengah-tengah lembaga pendidikan kita ada sebuah bangunan yang sifatnya non islami ataupun ada sebuah penggusuran itulah upaya mereka didalam menghancurkan nurilahi dibumi ini , sehingga ekspensi dakwah islam mundur selangkah demi selangkah . akhirnya hancur lebur  karena aktivitasnya pengecut tak berani menghadapi tantangan. Maka jadilah santri berkarakter mulia .apabila dicerca oleh kaum durjana dan laknat, maka seorang santri mengatakan " SELAMAT " seperti dalam firman Allah :
واذا خاطبهم الجاهلون قالوا سلما ( الفرقان )                                                                               
Sesungguhnya madrasah dan pondok pesantren mempunyai andil besar  dan perhatian yang kuat dalam mengantisipasi terhadap dekadensi moral dan juga sebagai benteng dalam menolak masuknya budaya kaum orintalis yang bertentangan dengan ajaran syariat agama islam dan juga menolak kepercayaan-kepercayaan yang sesat . oleh karena itu kita wajib brsyukur pada Allah SWT . Sebab kita termasuk golongannya orang-orang yang dikehendaki Allah menjadi orang yang baik karena BERTAFAQUN FIDDIN. Menurut ulama' salafush sholeh. Bukankah Rosulullah SAW telah bersabda yang artinya kurang lebih : " Barang siapa yang dikehendaki kebaikannya, maka Allah akan menjadikannya pandai dalam urusan agama ." akan tetapi kehidupan ini belum cukup untuk mempertahankan agama sampai kita mampu beramar ma'ruf nahi mungkar, jika kita mengharapkan menjadi sebaik-baiknya generasi dan sebaik-baiknya umat ?... sesuai firman Allah yang artinya : " jadilah kamu sekalian sebaik-baik umat yang menyeru kepada manusia beramar ma'ruf dan nahi mungkar. 
 Sekarang ini terlihat benteng-benteng kita telah terancam bahaya dengan munculnya kemajuaan dan modernisasi , budaya ikut-ikutan kepada bangsa barat yang kafir yang sudah merambat keseluruh masyarakat kita baik laki-laki maupun perempuan , tua maupun muda, mereka ikut-ikut meniru dalam berpakaian gaya hidup dan perilaku , penyebab utamanya adalah karena lemahnya jiwa, aqidah, pendidikan agama, serta beberapa kelemahan diberbagai bidang, juga rasa rendah diri sehingga sebagian masyarakat kita menganggap bahwa sesuatu yang datang dari negara barat adalah istimewa, sempurna, maju dan modern. Inilah yang terjadi didalam kehidupan kita sekarang, selama kita (santri) masih ikut-ikutan barat, kita tetap dalam kelemahan, jika masalahnya gitu, maka kita wajib melestarikan ajaran yang baik dari pendahulu dan mengambil yang lebih dari hal yang baru.
Tantangan yang kita hadapi sekarang ini adalah sangat kompleks sekali. Terkait dalam perkembangan budaya yang sudah mewarnai kehidupan berbangsa dan bernegara. Baik dalam aspek pendidikan, ekonomi dan politik yang semakin tidak mencerminkan peradapan yang unggul dan terhormat , baik dalam kacamata kemanusiaan maupun ajaran agama itu sendiri. Saatnya kita sebagai santri mengambil perannya dan sikapnya, dan selalu terus bersabar dalam memanifestasikan / pembuktian faham nilai-nilai yang dialogis (bersifat terbuka ) dan tidak mengambil garis hitam putih.
Kita merupakan generasi muda sebagai pilar-pilar bangsa yang perlu di persiapkan selain akhlak yang mantap adalah kemampuan ilmu pengetahuan dan iman. Bagaimanapun juga tantangan kita akan lebih besar. Tantangan bagi  umat islam yang bersifat ekternal (luas) selain kebudayaan asing dan sekularisme, tidak lain dengan apa yang disebut salibiyah (kristenisasi) . sedangkan tantangan yang bersifat internal (dalam) dari umat islam itu sendiri seperti kelompok ini ahlushsunnah , mu'tazilah , syi'ah dan aliran-aliran sesat lainnya. Maka dengan demikian bagi umat islam diperlukan sikap hati-hati dan mawas diri.
Dengan demikian jadilah santri yang ideal menurut al-qur'an dan sunnah rosul , yakni sebagai santri yang bergairah mencari kebenaran , mempunyai keyakinan yang tangguh , sehingga tidak terpengaruh oleh arus zaman , teguh mempertahankan keyakinan dengan menggunakan argumentasi yang berbobot, pandai dalam mempertahankan kesucian akhlak yang mulia.
Sudah saatnya kita harus bangun dari tidur panjang dan bangkit sebagai suatu kekuatan yang mampu diperhitungkan sejarah dalam percaturan dunia yang kian nakal. Semoga Allah selalu memberi pertolongan kepada kita semua, demi kejayaan islam dan kaum muslimin . amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar