Kamis, 20 Januari 2011

KECINTAAN ALLAH PADA UMAT MUHAMMAD


KECINTAAN ALLAH PADA UMAT MUHAMMAD
 oleh: Ust. M. Ma'shum

Islam adalah agama dengan konsep yang mudah untuk dimengerti dan diyakini setiap manusia, dan berisikan aturan-aturan yang tidak menyulitkan pemeluknya. Allah SWT berfirman : لايكلف الله نفسا الا وسعها
 Artinya : “tidaklah memaksa seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya”.
Nabi Muhammad SAW bersabda :  ان هذاالدين يسر ولن يشاد الدين احد الا غلبه               
 Artinya : “sesungguhnya agama ini (islam) adalah mudah, dan tidaklah orang memperberat urusan agama. kecuali agama akan menyulitkannya”.
Bahkan bisa dikatakan karakter umum agama islam adalah al-yusru. Nabi muhammad SAW bersabda :
واحل لنا كثيرا مما شدد على من قبلنا ولم يجعل علينا فى الدنيا من حرج                                                                            
 Artinya : “dan Allah telah menghalalkan bagi kita, sebagian banyak perkara yang menyulitkan orang-orang sebelum kita. dan Allah tidak menjadikan atas kita kesusahan didunia”.
Dalam hadits lain beliau bersabda :
ان الله رضى لهذه الامة اليسر وكره لها العسر                                                                                                            
 Artinya : “sesungguhnya Allah telah rela umatku mendapat kemudahan dan tidak suka mereka mendapatkan sesukaran”.
Rasulullah SAW begitu bahagia dan membanggakan ciri khas agamanya tersebut, hingga beliau berseru kepada sahabat بشروا ولا تنفروا ويسروا ولاتعسروا               
 “sebarkan kabar gembira oleh kamu sekalian, dan jangan menebar ancaman. permudahlah dan jangan mempersulit”
Masih banyak dalil-dalil yang menjelaskan hal tersebut. Bahkan terlalu banyak untuk sekedar menghilangkan keraguan kita.
Meski demikian, ternyata banyak juga orang-orang islam yang belum mengerti, bahkan tidak menyadari keistimewaan agama mereka. Dengan bukti banyak kalangan muslimin yang tidak menerima serta melaksanakan syariat islam dengan lapang dada dan cenderung memandangnya sebagai sebuah beban yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
Oleh kaerena itu, sangat diperlukan pengetahuan dan pemahaman tentang karakteristik syariat nabi Muhammad SAW dengan menggunakan dalil-dalil yang bersifat aqli maupun naqli, terutama yang menjelaskan perbandingan syariat nabi Muhammad SAW dengan syariat nabi-nabi terdahulu.
Syariat-syariat nabi terdahulu identik dengan yang namanya AL-ISHRU, yaitu sebuah aturan yang sangat ketat dan berat pelaksanaannya. AL-ISHRU ditimpakan Allah pada umat-umat terdahulu, karena sikap mereka yang keras kepala dan gampang meremehkan risalah para rosul. Kewajiban-kewajiban sulit yang harus mereka pikul antara lain :
1.Menghilangkan najis dengan cara memotong perkara yang terkena najis.
كانوا اذا اصاب البول جسد احدهم قطعوا ما اصابه البول منهم                                                                                   
“bahwasanya, apabila ada air kencing mengenai anggota badan salah seorang bani isroil, maka mereka memotong perkara yang terkena air kencing tersebut”.
Aturan ini berlaku pada semua perkara selain anggota tubuh. Sedangkan umat Muhammad SAW, cukup menggunakan air untuk menghilangkan najis. seperti yang dijabarkan dalam kitab-kitab fiqih.
2.Wanita datang bulan terkucilnya dari pergaulan.
Hal ini dikarenakan kebiasaan orang-orang yahudi yang tidak mengizinkan mereka untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar dalam majlis apapun. Kemudian dipatenkan oleh Allah menjadi salah satu syariat mereka.sedangkan yang berlaku pada umat Muhammad SAW adalah tidak ada batasan intertaksi bagi wanita mentruasi kecuali hubungan badan. Seperti yang dijelaskan dalam hadits riwayat imam Muslim :اضعوا كل شىء الا النكاح                                                                                         
“lakukanlah segala sesuatu kecuali berhubungan badan”
Demikianlah islam dalam menjaga dan menata aspek-aspek kehidupan manusia dengan peraturan yang memang dibutuhkan dan sesuai dengan fitrahnya.
3.Bunuh diri sebagai jalan taubat.
Seperti yang pernah dialami oleh bani isroil setelah mereka melakukan perbangkangan terhadap nabi Musa As dengan menyembah berhala anak sapi. Nabi musa As memerintahkan mereka yang masih taat untuk membunuh golongan yang membangkang tanpa memperdulikan hubungan yang terjalin diantara mereka, seperti yang dikisahkan dalam Al-qur’an.
فتوبوا الى بارئكم فاقنلوا انفسكم..............                                                                                                         
“maka bertaubatlah kepada tuhan yang menciptakan kamu sekalian, maka bunuhlah dirimu sekalian”.
Tata cara semacam itu tidak pernah ada dalam syariat nabi Muhammad SAW, karena Allah telah memberikan solusi taubat tersendiri untuk umatnya. dengan cara yang mudah dan disukai Allah SWT. Allah SWT berfirman :
ومن يعمل سوأ اويظلم نفسه ثم يستغفرالله يحد الله غفورارحيما                                                                                   
“dan barang siapa yang berbuat kejelekan atau mendzalimi diri sendiri kemudian meminta ampun kepada Allah, maka dia akan mendapati Allah sebagai Dzat yang maha pengampun lagi maha penyanyang”
4.Terungkapnya dosa.
Dalam ur san dosanya bani isroil, memang benar-benar diberatkan oleh Allah. tidak hanya dalam tata cara taubat melainkan dalam hal menutupi dosa, mereka juga tidak bisa berbuat banyak. Karena apabila seseorang dari mereka telah melakukan kesalahan pada suatu hari, maka pada keesokan harinya dia akan mendapati catatan perbuatannya tersebut terpampang dengan jelas di pintu rumahnya. Berikut tindakan-tindakan yang harus ditempuh untuk menebusnya. Catatan amal tersebut bisa dilihat setiap orang yang melintasi rumah tersebut. Bagaimana dengan umatnya nabi Muhammad SAW, sumgguh Allah SWT telah melimpahkan begitu besar rahmat-Nya pada mereka. Beliau telah memberikan jaminan kerahasiaan dosa-dosa mereka. Rasulullah SAW bersabda :
كل أمتى معا فى الا المجاهرين أن يعمل الرجل با لليل عملا ثم يصبح وقد ستره الله تعالى. فيقول يا فلان عملت البارحة كذا وكذا وقد بان يستره ربه ويصبح يكشف سترالله عنه (متفق عليه)                                                                                                   
Setiap umatku dibiarkan kesalahannya kecuali orang-orang yang menyebarkan sendiri kesalahannya, yaitu seorang laki-laki yang melakukan suatu perbuatan dimalam hari kemudian dipagi hari Allah telah merahasiakan perbuatannya itu, sampai dia berkata-kata : hai fulan, aku telah berbuat demikian. Dalam semalam Allah masih merahasiakan perbuatannya dan dipagi hari dia singkap sendiri rahasia perbuatannya.
5.hukuman atas kekeliruan dan lupa.
Hukuman tersebut berupa turunnya siksa dengan segera dan pengharaman makanan-makanan tertentu yang sebelumnya dihalalkan bagi mereka karena kecerobohan mereka dalam menjalankan syariat Allah dan mengira Allah akan mengampuni mereka tanpa ada usaha untuk memperbaikinya. Seperti yang dijelaskan dalam Al-fur’qon
فبظلم من الذين هادوا حرمنا عليهم طيبات أحلت لهم وبصدهم عن سبيل الله كثيرا                                                                  
Karna perbuatan dzalim orang-orang yahudi, maka kami haramkan atas mereka kebaikan-kebaikan yang sebelumnya kami halalkan. Juga karna mereka sering menghalangi dari jalan Allah.
Dalam syariat nabi Muhammad SAW ada batasan-batasan tersendiri bagi kesalahan yang tidak mendapat toleransi hukum, yaitu: kesalahan yang layak diberi hukuman yang dilatar belakangi kesengajaan, pengertian akan perbuatan yang menimbulkan dosa, dan kehendak sendiri (tidak ada paksaan).
Perbandingan-perbandingan diatas adalah sedikit gambaran tentang salah satu ciri khas syariat islam yang memang ditata dan dirancang oleh Allah agar bisa diterima oleh semua umat manusia, kapanpun dan dimanapun mereka berada. Dengan mengetahui kelonggaran dan kemudahan syariat nabi Muhammad SAW. melalui perbandingan-perbandingan syariat, seharusnya seorang muslim dengan mudah melapangkan dada untuk menerima dan menjalankannya, tidak hanya menjadikan islam sebagi pelengkap data KTP saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar